Saat Pembentukan
Perhimpunan Profesional Perekam Medis
dan Informasi Kesehatan Indonesia yang disingkat PORMIKI dibentuk pada
tanggal 18 Februari 1989. Saat pembentukannya yang dilaksanakan di
Yayasan Amanah, Jl. Taman Kebun Sirih, Jakarta, dihadiri oleh 31
rekan-rekan dan berbagai profesi yang tidak saja berasal dari organisasi
profesi tetapi juga dari instansi kesehatan pemerintah dan swasta. Dari
daftar penandatanganan “Naskah Proklamasi” tampak Ketua PB IDI saat itu
dr. H. Azrul Azwar, MPH berkenan hadir dan bahkan bersama-sama dengan
Ketua Persatuan Sarjana Administrasi (PERSADI) Jakarta Raya saat itu
drs. H. Razak Manan saling bahu membahu memberi semarak jalannya
pembentukan PORMIKI (lihat lampiran penandatanganan naskah). Setelah
melalui pemilihan suara akhirnya dipilih seorang Ketua Umum yang
kemudian membentuk kelompok Pengurus Harian. Setelah pemilihan, Ketua
Umum terpilih yaitu Sdri. Gemala Hatta dengan mendapat bantuan penuh
dari Ketua Umum PB IDI menyusun Anggaran Dasar dan Rumah Tangga.
Pemberitahuan Kepada Masyarakat Luas
Selanjutnya pada tanggal 25 Februari 1989 bertepatan seminggu setelah pembentukan PORMIKI. Panitia Kerja Pembinaan dan Pengembangan Sistem Pencatatan Medis RS DKI Jaya yang disingkat PPSPM mengadakan acara Konsultasi Sehari yang merupakan acara berkala PPSMP. Topik kali itu mengenai komputerisasi data medis dengan mengambil tempat di PT USI/IBM, Gedung Landmark, Jl. Sudirman, Jakarta. Dalam kesempatan itu PORMIKI yang baru terbentuk sekaligus mengadakan press release pembentukan organisasi profesi yang baru. Hari itu Wakil Ketua PB IDI saat itu yaitu dr. Kartono Mohamad berkenan hadir dan sekaligus juga memberikan kata sambutan yang menumbuhkan semangat. Pertemuan di landmark mencatat 16 penandatangan Naskah Proklamasi sehingga jumlah penandatanganan untuk kedua kesempatan itu (18 dan 26 Februari 1989) berjumlah 47 orang.
PPSPM Sebagai Bidannya PORMIKI
Historisnya, pada tanggal 17 Desember 1981 Kepala Dinas Kesehatan DKI Jaya mengeluarkan suatu SK pembentukan Panitia Kerja PPSPM dengan No. 431/DKK.075.8/1981 dengan masa yang tidak terbatas: Ketua Panker ini adalah Sdr. Gemala Hatta dari RSAB Harapan Kita, Jakarta, sedangkan anggota-anggotanya berasal dari 10 RS yang berada di lingkungan DKI Jaya serta beberapa pejabat Dinas Kesehatan DKI, Jaya. Adapun hasil kegiatan PPSPM yaitu mengadakan 2 kali latihan rekam medis dasar dan 1 kali lanjutan selama masing-masing dua setengah bulan. Selain itu PPSPM juga membuat Bulletin Medical Record yang disebut BMR dan kemudian Majalah Informasi Kesehatan (MIK). Sarana KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) ini diterbitkan setiap 3 bulan sekali dan berhasil keluar dengan 28 kali terbitan atau selama 9 tahun berjalan. Sirkulasi 1000 eksemplar setiap terbit menjangkau 27 propinsi serta memperoleh nomor penerbitan International Serial Standar Number (ISSN) dari Paris melalui Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional RI. Di samping itu majalah sederhana ini (sekitar a 50 halaman) juga memperoleh nomor penerbitan dari Departemen Penerangnan RI dengan SK Men.Pen. RI No. 1032/SK/DITJEN PPG/STT/1985 tanggal 31 Desember 1985.
Bantuan keuangan dari Dinas Kesehatan
DKI Jaya untuk kegiatan PPSPM yang minim membuat PPSPM kemudian
melaksanakan Konsultasi Sehari Berkala, suatu kegiatan yang selain
mencari dana tambahan juga berfungsi sebagai sarana KIE. Adalah
menggembirakan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh PPSPM baik
berupa penataran 21/2 bulan maupun Konsultasi Sehari senantiasa diminati
oleh banyak peserta dari berbagai propinsi. Hal ini menunjukkan bahwa
kebutuhan akan pendidikan rekam medis amatlah dirasakan rumah sakit.
Dalam diskusi-diskusi pertemuan rutin
sebulan sekali para anggota PPSPM menyatakan kekhawatirannya akan
“nasib” panitia kerja ini. Sementara krisis minyak di tahun 1985 boleh
dikata bahwa hingga tahun 1989 PPSPM antara ada dan tiada, artinya,
meskipun para anggota akhirnya tidak memperoleh honorarium apapun, namun
selama waktu itu PPSPM belum dinyatakan bubar oleh DK DKI Jaya. Keadaan
ini tetap tidak menurunkan kegiatan PPSPM. Konsultasi Berkala sebagai
sumber dana Majalah Informasi Kesehatan tetaplah diadakan meskipun para
anggota telah terbiasa untuk bekerja tanpa imbalan/ Itulah sebabnya maka
MIK tetap bisa bertahan selama 28 terbitan. Puncak dari kebimbangan dan
kekuatiran akan “nasib” PPSPM kiranya ditangkap oleh PERSADI Jaya.
Sebetulnya sudah lama para anggota PPSPM saling memberikan dorongan
untuk membuat suatu organisasi rekam medis namun keberanian itu timbul
tenggelam. Lebih daripada itu PPSPM, bahkan sudah ingin melepaskan diri
dari DK DKI dan karenanya rancangan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga yang
dikarang oleh PPSPM sudah diteruskan kepada Bapak Kanwil. Sayangnya
rancangan itu berjalan-jalan di kantor Kanwil selama labih dari setahun
alias sedang dalam tahapan evaluasi sehingga akhirnya semangat untuk
mendirikan organisasi menjadi terkatung-katung. Oleh karena itu barulah
ketika didorong oleh PERSADI Jaya yang melihat bahwa rekam medis adalah
bagian administrasi, maka akhirnya anggota PPSPM secara bulat menyetujui
pendirian organisasi rekam medis. Akhirnya Ketua PPSPM dan PERSADI Jaya
menghadap Ka Kanwil sambil menanyakan kembali akan nasib AD/ART PPSPM
tersebut. Kejadian bulan Februari 1989 itu amat disetujui Kanwil, bahkan
beliau mengutus beberapa pejabatnya untuk datang dalam acara diskusi
pengadaan organisasi rekam medis yang akan didirikan. Akhirnya PPSPM
“terpaksa’ berani setelah selama bertahun-tahun “keberanian” untuk
bangkit dirasakan tertidur. Selanjutnya PPSPM mengundang berbagai rekan
pemerintah (antara lain, Dep.Kes, BKKBN, di samping RS ABRI, swasta,
pemerintah, BUMN serta organisasi profesi seperti IDI, PERSADI Jaya)
pada tanggal 18 Februari 1989. Walhasil, rekan yang datang di luar
dugaan banyaknya, bahkan dari Arun – Aceh, Bogor, Cilegon dan lainnya.
Uniknya rencana semula undangan yaitu
untuk menjajagi kemungkinan pengadaan suatu organisasi justru dianggap
tidak perlu karena forum cenderung langsung mengadakan pendirian
organisasi rekam medis. Kesepakatan ke-31 orang dari berbagai profesi,
instansi dan propinsi dinyatakan sah. Pada hari ini organisasi rekam
medis belum mempunyai nama pasti. Oleh karena itu kemudian rekan-rekan
dari organisasi rekam medis berkonsultasi dengan Bapak Ketua Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (PPPB) dan Depdikbud. Berdasarkan
usulan dari Bapak Prof. Anton Moelyono selaku Ketua PPPB akhirnya
ditetapkan nama organisasi ini Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan Indonesia yang kemudian disingkat oleh para anggota
menjadi PORMIKI.
Dengan telah berdirinya PORMIKI maka Ka.
PPSPM kemudian menulis surat kepada Ka. Kanwil DK DKI Jaya tentang
telah berdirinya PORMIKI. Kemudian Kanwil menganggap bahwa PORMIKI sudah
cukup sebagai mitra atau partner pemerintah yang dapat sewaktu-waktu
diajak diskusi dalam memecahkan berbagai masalah tentang rekam medis.
Dengan terbentuknya PORMIKI Jaya yang anggotanya juga banyak berasal
dari DK DKI Jaya maka kiranya memang PPSPM tidak ada masalah bilamana
harus diakhiri. Akhirnya pada tanggal 5 April 1989, Panitia Kerja PPSPM
diberikan surat penghentian kerja perihal Pembentukan PORMIKI Nomor:
0994/- 1.84.4 yang ditandatangani oleh Ka. Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Ada suatu perasaan sedih bercampur haru dan sekaligus bangga. Selamat
tinggal PPSPM dan terima kasih yang dalam atas segala usahamu. Semoga
PORMIKI yang engkau prakarsai dapat berjaya selamanya, sebagaimana
harapanmu pula!
Penyelenggaraan Kongres PORMIKI
Kongres I : Tahun 1992 di Jakarta
Kongres II : Tahun 1995 di Daerah Istimewa Yogyakarta
Kongres III : Tahun 1999 di Surabaya
Kongres IV : Tahun 2003 di Denpasar, Bali
Kongres V : Tahun 2006 di Semarang, Jawa Tengah
Kongres VI: Tahun 2009 di Bandung, Jawa Barat
Kongres VII: Tahun 2012 di Pontianak, Kalimantan Barat
Kongres VIII: Tahun 2015 di Makasar, Sulawesi Selatan
Kongres IX: Tahun 2018 di Medan, Sumatra Utara
Ketua Umum DPP PORMIKI
Periode 1989-1992 : Dra. Gemala Hatta, MRA.
Periode 1992-1995 : Dra. Gemala Hatta, MRA.
Periode 1995-1999 : Dra. Gemala Hatta, MRA, MKes.
Periode 1999-2003 : Siswati, AMd.PerKes.
Periode 2003-2006 : Siswati, AMd.PerKes, SKM.
Periode 2006-2009 : Lily Widjaya, Amd.PerKes, SKM, MM.
Periode 2009-2012 : Elise Garmelia, Amd.PerKes, SKM
Periode 2012-2015 : Elise Garmelia, Amd.PerKes, SKM.
Periode 2015-2018 : Eman Sulaeman, Amd.PerKes, SKM,
Periode 2018-2021 : Tedy Hidayat, S.ST.RMIK, M.MRS.
No comments:
Post a Comment